28 Maret 2011

Biarkan dirimu berhenti sejenak

Biarkan dirimu berhenti sejenak untuk bernafas, menghirup oksigen bebas yang membumbung di udara pengap ini. Udara yang sangat kotor karena tercemari gas NOx dan SOx dari knalpot maupun gas buangan pabrik yang telah mencapai batas maksimum. Namun mau apa dikata, pencemaran global telah merambat ke seluruh sektor alam. Apakah kita masih bisa protes dengan ketidak seimbangan ekosistem hidup ini ? pada siapa kita mengadu? Hanya orang lemah lah yang melakukannya. Alam tidak membutuhkan jeritan dan teriakanmu, alam tidak membutuhkan banyak retorika dan teori- teori hebat yang diusung Einstein maupun mekanika kuantum. Namun alam membutuhkan kedua telapak tanganmu untuk berhenti sejenak dari aktifitasmu yang penat, yang hanya berkutat dengan waktu dan kepingan uang receh setiap detik yang berlalu. Alam merasa sedih dengan keadaanmu yang hanya menjadi mesin waktu, sekarang ini alam menginginkan dirimu untuk bercanda dan bermain dengannya, melebur dengan tanah, humus, air dan tanaman perdu yang menari nari diterpa hembusan alunan angin. Ya, alam membutuhkan tenaga dan keikhlasan hatimu untuk menanam pohon-pohon kembali, untuk merawat dan memberikannya sumber gizi seperti halnya mereka yang selalu setia memberikan hasil buminya untuk mu.

Apa jadinya jika alam enggan bersahabat denganmu? Apakah kau masih bisa bertahan hidup ? Kawan, hentikanlah keegoisan dan kearogansian dirimu yang hanya mementingkan diri sendiri. Yang mencoba mengubah dunia ini menjadi budak nafsumu, hanya karena satu keegoisanmu, berjuta burung harus kehilangan rumah dan ekosistemnya punah. Hanya karena dengan satu gerakkanmu, berapa banyak ikan yang tercemari logam berat? Bagaimana jika alam tak lagi mau menyediakan oksigen untukmu bernafas? Masihkah kau akan bersikap angkuh? Mungkin kau masih bisa bernafas, namun menggunakan gas-gas hasil sintesa, yang dipasang lewat selang-selang tabung oksigen, masihkah kau akan berlagak menantang ketika tubuhmu bak mayat hidup?

Kawan, hentiknlah semua ini, aku cukup lelah melihat tingkah lakumu. kau boleh menganggapku pengecut karena takut akan angkara murka alam, tapi aku lebih takut lagi Tuhan marah padaku. Alam yang diciptakan olehNya bukan untuk kita rusak, bukan untuk kita hancurkan, namun untuk kita jaga kelestariannya dan kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup kita dan generasi kita selanjutnya. Bukankah manusia diciptakan sebagai khalifah yang agung karena dberi cipta, rasa dan karsa ? bukan sebagai perusak, pecundang dan hamba nafsu dunia, kau harus paham akan tanggung jawab dan alasan kenapa kau diciptakan kawan. Tuhan tidak ingin membuat sebuah sandiwara dan kau menjadi pemerannya, Tuhan tidak ingin membuat sebuah operet ataupun drama kolosal, namun Tuhan menciptakanmu untuk selalu beribadah kepadaNya, menjaga ciptaanNya dan hidup sesuai dengan perintahnya yang tertera dalam Al-Quran dan Al-Hadist yang diciptakan sebagai pedoman hidupmu.

Kawan, marilah kita merenung sejenak, memikirkan setiap tindakan kecil kita yang berdampak besar. Kita tidak membutuhkan perundingan-perundingan internasional mengenai alam yang selalu gagal disepakati dan dilaksanakan, hal yang harus kita lakukan detik ini adalah cobalah untuk mencintai alam, meyakini akan berharganya alam ini, dan menyadarkan diri akan apa tanggung jawab kita terhadap alam ini. Berhentilah dari pura-pura ketidak tahuan dan sikap acuhmu. Bangunlah, jangan kau selalu tidur dalam mimpi burukmu. Kawan, marilah kita bangkit bersama, bangun dunia ini melalui kedua telapak tanganmu agar kau dan alam dapat hidup selaras seimbang, mulai detik ini jaga dan cintailah alam ini jika kau masih ingin dicintai Alam dan pemilikNya.

Sebuah guratan pena sederhana untuk menjadi bahan perenungan dan harapan akan perubahan kecil namun dapat berdampak besar.

Bandung 22 januari 2010

Lestari Nadia








0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikut ViskosaOnline

ViskosaOnline Copyright © 2009 Designed by Ipietoon